Assalamu'allaikum. Wr.Wb
Pada postingan kali ini saya akan menjelaskan tentang cinta kepada orangtua. Bahwasannya jika tidak ada orangtua kita tidak akan hidup di dunia ini. Mari kita simak artikel dibawah ini, semoga bermanfaat bagi kita semua.
Pada postingan kali ini saya akan menjelaskan tentang cinta kepada orangtua. Bahwasannya jika tidak ada orangtua kita tidak akan hidup di dunia ini. Mari kita simak artikel dibawah ini, semoga bermanfaat bagi kita semua.
Dalam Islam kedudukan seorang ibu amat
dimuliakan, bahkan dikatakan bahwa surga ada dibawah telapak kaki ibu. Bahkan
seorang ibu dilebihkan nilai kebaikannya sampai 3 kali dari seorang ayah. Jika demikian, seberapa besar sebenarnya cinta ibu yang
diberikan kepada anak-anaknya? Berikut ini pembahasan secara mendetail tentang
masalah ini yaitu “Cinta Ibu Kepada Anak nya”.
Bentuk nyata Cinta kepada Ibu
Cobalah
kita renungkan bersama ketika Ibu mengandung kita kurang lebih selama 9 bulan
lamanya. Tidak kah kita akui bahwa betapa letihnya ia membawa kita kemanapun ia
pergi, dalam kondisi apapun ia kita ada untuk selalu menyulitkan serta
memberatkan setiap gerak langkahnya. Lantas pernahkan ia menagih kita
atas apa yang ia berikan ketika kita telah dewasa kini? Bukankah ini
menunjukkan betapa besar Cinta ibu kepada kita?
Saat
ibu melahirkan, penderitaannya tak berkurang jua. Ketika seorang ibu melahirkan
anaknya, waktu itu adalah sebuah taruhan antara hidup dan kematiannya. Ia
menahan sakit yang tak terperikan agar kita lahir ke dunia. Bukan kah ia pula
yang telah merawat kita saat kita balita. Ia dengan senang hati membersihkan
kotoran dan menyuapkan makanan ke mulut kita? Sekali lagi ini adalah bukti
cinta ibu kepada anakya.
Saat
kita sekolah, kira-kira berapa sering seorang ibu menghkhawatirkan akan
kepentingan anaknya tak terpenuhi. Ia khawatir dikala sang anak tak sama dengan
yang lain, ia khawatir dikala anaknya tak membawa uang saku saat berangkat
sekolah sehingga merasa minder dari teman-teman yang lain. Ia khawatir sang
anak tak dapat mengikuti ujian atau Raport nya tidak dibagikan karena belum
membayar iuran sekolah yang telah tertunggak. Pernahkah kita renungkan akan hal
ini?
Apa yang kita lakukan untuk membalas cinta Ibu
Telah
kita renungkan bersama bahwa cinta ibu kepada kita amatlah besar. Lantas apa
saja yang telah kita lakukan untuk membalas kebaikannya? Tentu jika ada yang
bertanya „Bagaimana cara seorang anak dapat membalas semua kebaikan ibu nya?”
Tentu tak akan ada jawaban yang memuaskan karena cinta seorang ibu tak kan
pernah dapat kita balas. Akan tetapi seorang anak bisa melakukan sesuatu
sebatas yang ia mampu lakukan dan memang Islam Syariatkan. Diantara yang dapat
kita lakukan untuk berbakti kepada kedua
orang tua kita salah
satunya ibu kita tercinta adalah:
Hendaknya
seorang anak senantiasa mendoakan ibunya agar ia mendapatkan kebaikan baik di
dunia maupun diakhirat. Kemudian ia pun sebisa mungkin meringankan beban sang
ibu ketika membutuhkan bantuan atau mendapatkan kesulitan. Kemudian seroang
anak pun bisa bersedekah untuk kedua orang tua terlebih ketika mereka telah
tiada.
“Adalah suatu kebahagiaan dan keberuntungan ketika seorang anak dapat setiap saat bertemu dan berkumpul dengan orang tua tercinta. Dan adalah sebuah ujian dan pengorbanan ketika seorang anak harus rela terpisah dengan orang tua tercinta demi masa depan dan kehidupannya yang lebih baik. Namun semuanya adalah suatu ketetapan serta kehendak-Nya yang harus kita jalani dengan penuh sabar dan ikhlas. Semuanya akan terasa indah jika saja cinta dan kasih sayang tertancap kuat dalam hati serta jiwa kita. Semuanya akan bisa kita nikmati dan syukuri selama kita meyakini bahwa Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kemampuannya, Dan apapun serta bagaimanapun jalan hidup kita, sesungguhnya itulah yang terbaik bagi kita di sisi Allah.”
Keutamaan Berbakti Kepada Orangtua di dalam Islam
Selain birrul walidain merupakan kewajiban bagi
setiap Muslim atau Muslimah, birrul walidain mempunyai banyak keutamaan di
dalam Islam. Kalau kita gali dan telaah banyak keterangan baik itu dalam Al
Quran maupun hadist yang disampaikan oleh Rasululloh Sholallohu’alaihi wa salla
kepada kita tentang keutamaan birrul walidain di dalam Islam. Di antara
keutamaan tersebut adalah:
1. Berbakti Kepada Orangtua menjadi salah satu
sebab panjangnya umur dan melimpahnya rezeki
Dalam sebuah hadist, Rasululloh Sholallohu’alaihi
wa Sallam pernah menjelaskan tentang masalah ini yang artinya:
“Dari Anas bin
Malik dia berkata, Rosululloh bersabda. Barangsiapa yang menginginkan untuk
dipanjangkan umur baginya dan ditambah rezekinya, maka hendaklah berbakti pada
kedua orang tuanya serta menyambung silaturahmi.” (HR. Ahmad)
2. Berbakti Kepada Orangtua merupakan salah satu
wasilah/perantara untuk menghilangkan bencana dan kesempitan yang melanda.
Semua orang tentu pernah merasakan yang namanya
bencana dan kesempitan hidup, kesusahan serta masalah yang datang silih
berganti tida henti menghapiri. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam
al-Bukhori dan imam Muslim dari Abdulloh Ibnu Umar yang menceritakan tentang
kisah 3 orang yang terjebak di dalam gua. Di antara 3 orang tersebut ada satu
orang yang bertawassul dengan birrul walidainnya kepada orang tuanya.
Seorang dari mereka berkata yang artinya: “Ya
Alloh , aku memiliki orang tua yang telah renta serta lanjut usianya dan aku
tidak pernah memberi minum kepada siapapun sebelum keduanya, baik kepada
keluarga ataupun hamba sahaya. Kemudian pada suatu hari amat jauhlah aku
mencari kayu – yang dimaksud adalah daun-daunan untuk makanan ternak. Aku belum
lagi pulang pada kedua orang tua itu sampai mereka tertidur. Selanjutnya akupun
terus memerah minuman untuk keduanya dan ketika keduanya aku temui ternyata
telah tertidur telah tidur. Aku enggan untuk membangunkan mereka ataupun
memberikan minuman kepada seseorang sebelum keduanya, baik pada keluarga atau
hamba sahaya. Seterusnya aku tetap dalam keadaan menunggu mereka bangun dari
tidurnya dan gelas itu tetap pula di tanganku, sehingga fajarpun menyingsing,
Anak-anak kecil pun sama mereka menangis karena kelaparan sedang mereka berada
di dekat kedua kakiku. Selanjutnya setelah keduanya bangun lalu mereka minum
minumannya. Ya Alloh , jikalau aku mengerjakan yang sedemikian itu dengan niat
benar-benar mengharapkan keridhoan-Mu, maka lapangkanlah kesukaran yang sedang
kita hadapi dari batu besar yang menutupi ini.” Batu besar itu tiba-tiba
membuka sedikit, tetapi mereka belum lagi dapat keluar dari gua.
Dari penggalan hadits tersebut jelas bahwa birrul
walidain bisa menjadi sarana bertawassul kepada Alloh Subhanahuwata’ala untuk
menghilangkan segala bencana yang melanda kita.
3. Berbakti kepada orangtua adalah salah satu
sebat mustajabnya doa.
Dari Umar bin Khoththob berkata, Aku mendengar
Rosululloh sholallhu’alaihi wa sallam pernah bersabda yang artinya;
“Akan datang kepada kalian Uwais bin ‘Amir
bersama gerombolan musafir dari negeri Yaman yang berasal dari daerah Murod
kemudian berdiam di daerah Qorn. Dia diuji oleh Alloh dengan penyakit kusta
disekujur tubuhnya kemudian sembuh kecuali tinggal bercakan sebesar dirham di
tubuhnya. Dia mempunyai ibu dan sangat berbakti kepadanya. Seandainya dia
bersumpah dalam doanya tentu Alloh Ta’ala akan mengabulkannya. Jika kalian mampu
agar dia memohonkan ampun kepada Alloh untuk kalian, maka lakukanlah.” (HR.
Muslim)
4. Berbakti kepada orangtua merupakan salah satu
sarana untuk menghapus dosa
Siapa didunia ini yang tidak memiliki dosa, entah
itu dosa kecil atau pun dosa besar yang mengundang kemurkaan Alloh Ta’ala baik
didunia maupun diakhirat nanti. Birrul walidain merupakan salah satu sarana
yang dapat kita lakukan sebagai penghapus dosa-dosa yang kita miliki. Hal ini
sebagaimana hadits Nabi Sholallohu’alaihi wa sallam.
“Dari Umar bahwasanya seorang laki-laki datang
kepada Nabi dan berkata: “Wahai Rosululloh sesungguhnya aku telah terjatuh
kepada suatu perbuatan dosa besar. Apakah masih ada taubat bagi saya?. Nabi
bersabda, Apakah engkau masih mempunyai Ibu? Diapun menjawab, ‘Tidak.’ Apakah
engkau masih memiliki bibi dari pihak ibu?. Diapun menjawab,’Ya’. Nabi
bersabda; Maka berbuat baiklah kepadanya.” (HR. at-Tirmidzi)
Tentang
kedudukan bibi dari pihak ibu Nabi Sholallohu’alaihi wa sallam pernah bersabda;
“Bibi dari
pihak ibu itu kedudukannya sama seperti seorang ibu (ketika ibu telah
meninggal). (HR. at-Tirmidzi)
Dari hadits di atas jelas sekali bahwa berbakti
kepada kedua orang tua terutama kapada seorang ibu bisa menghapuskan dosa-dosa
seseorang sekalipun dosa yang dimilikinya adalah dosa yang besar tentunya
dengan izin Alloh Subhanahuwata’ala.
5. Berbakti kepada orangtua merupakan jalan
menuju Jannah.
Tentu semua orang sangat menginginkan untuk
menjadi salah satu penghuni Surga atau Jannah yang penuh dengan kenikmatan.
Berbuat baik kepada kedua orang tua merupakan salah satu sarana untuk seseorang
yang ingin memasuki jannah. Dalam hal ini, ada hadist yang disampaikan oleh
imam Al Baihaqi yang artinya:
“Dari Aisyah dia berkata, Rosululloh bersabda:
‘Aku telah bermimpi berada di dalam surga, maka aku mendengar seorang pembaca
yang melantunkan bacaan.’ Akupun bertanya siapakah dia? Maka malaikat pun
menjawab dia adalah sahabat Haritsah bin an-Nu’man . Maka Rosululloh menjawab
itulah berbakti. Itulah berbakti. Dia adalah sebaik-baik manusia yang berbakti
kepada ibunya.’ (HR. al Baihaqi)
Di dalam
riwayat yang lain disebutkan.
Dari Abu Hurairoh dia berkata, Rosululloh
bersabda, “Sungguh celaka, sungguh celaka, Sungguh celaka.” Dikatakan oleh Para
sahabat siapakah mereka wahai Rosululloh . Nabi menjawab, yaitu mereka yang
mendapati salah satu atau kedua orang tuanya telah berusia lanjut akan tetapi
tidak memasukkan kedalam jannah.” (HR. Muslim)
Jika selama ini kita telah berbakti kepada kedua
orang tua, maka bersyukurlah dengan karunia yang telah Alloh berikan tersebut.
Mudah-mudahan kita mendapatkan semua dari keutamaan-keutamaan berbakti kepada
orangtua tersebut. Selanjutnya berusahalah istiqomah karena memang ini bukan
amalan yang mudah. Adapun jika selama ini kita tidak paham akan keutamaan
berbakti kepada orang tua, maka mulailah dari sekarang dan jangan ditunda lagi.
Inilah ladang kita meraup pahala sekaligus pintu kita masuk surga. Semoga kita
selalu dimudahkan dalam birul walidain atau berbakti kepada kedua orang tua
kita. Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat baik bagi kami maupun bagi
kaum muslimin secara umum Wallohu a’lam bishowab. Jazakalloh khoir telah
berkunjung.
Sekian blog saya ini tentang cinta kasih kepada orangtua. semoga bermanfaat bagi kita semua. Tetap berbakti kepada orangtuamu :)
Wassalamu,allaikum Wr.Wb.
Wassalamu,allaikum Wr.Wb.
Daftar Pustaka
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar